Metode penyusutan aktiva tetap, garis lurus, jumlah angka tahun, saldo menurun, satuan produksi, jam kerja dan tarif kelompok beserta contoh soal

by : Dewi Azizah Meydiasari


METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP

Empat factor yang mempengaruhi penyusutan aktiva :
ð  Besar harga perolehan
ð  Nilai sisa/ nilai residu/ taksiran harga jual
ð  Umur ekonomis/ umur manfaat
ð  Metode penyusutan yang digunakan



1.
Metode Garis Lurus
(beban penyusutan setiap tahun jumlahnya selalu sama)

beban penyusutan= (HP-NS) / n 

Atau
Beban penyusutan = Tarif penyusutan x (HP-NS)

Keterangan :
HP : harga perolehan
Ns : Nilai sisa
N  : taksiran umur ekonomis
Tariff penyusutan = 100%  : n atau 100% : taksiran umur

Contoh soal
Jika pemakaian tepat 1 tahun

Pada tanggal 1 jan 2019, perusahaan membeli mesin dengan HP Rp.66.000.000, masa enomisnya ditaksir 6 tahun dengan nilai residu Rp.6.000.000
Hitung penyusutan tiap tahunnya !

Penyusutan tiap tahun :
= (Rp.66.000.000-Rp.6.000.000)/6
= Rp.10.000.000
Maka:
tahun
Beban/tahun
Akum.peny
Nilai buku
-
-
-
Rp.66.000


2019
Rp.10.000
Rp.10.000
Rp.56.000


2020
Rp.10.000
Rp.20.000
Rp.46.000


2021
Rp.10.000
Rp.30.000
Rp.36.000


2022
Rp.10.000
Rp.40.000
Rp.26.000


2023
Rp.10.000
Rp.50.000
Rp.16.000


2024
Rp.10.000
Rp.60.000
Rp.  6.000

Note !!
Nilai Buku = HP- Akumulasi penyusutan tahun ke n
atau
nilai buku tahun ke n  = (Nilai buku n-1) - beban penyusutan tahun ke n
Jika pemakaian tidak  tepat 1 tahun

Pada tanggal 5 april 2019, perusahaan membeli mesin Rp 130.000.000. umur penggunaan ditaksir 8 tahun dengan nilai residu Rp.10.000.000
Hitung penyusutan tiap tahunnya !

Penyusutan tiap tahun :
= (Rp.130.000.000-Rp.10.000.000)/8
= Rp.15.000.000
Maka:
tahun
Beban/tahun
Akum.peny
Nilai buku
-
-
-
Rp.130.000
Jadi beban penyusutan tahun 2019
(5 april-31 des = 9 bulan)

9/12 x Rp.15.000.000= 11.250.000

2019
Rp.11.250
Rp.11.250
Rp.118.750
2020
Rp.15.000
Rp. 26.250
Rp.103.750
2021
Rp.15.000
Rp.41.250
Rp.88.750


2022
Rp.15.000
Rp.56.250
Rp.73.750


2023
Rp.15.000
Rp.71.250
Rp.58.750


2024
Rp.15.000
Rp.86.250
Rp.43.750


2025
Rp.15.000
Rp.101.250
Rp.28.750


2026
Rp.15.000
Rp.116.250
Rp.13.750


2027
Rp.  3.750
Rp.120.000
Rp.10.000

Note !!!
Tgl 1 s/d 14 dianggap awal bulan
Tgl 15 s/d 31 dianggap akhir bulan atau awal bulan berikutnya



2.

Metode Jumlah Angka Tahun ( Sum of the years digits method)
(beban penyusutan setiap tahun jumlahnya menurun)

beban penyusutan = (jumlah angka tahun dibalik : jumlah angka tahun) 
                                   x (HP- NS)
Atau

beban penyusutan = (sisa masa manfaat : jumlah angka tahun) 

                                                                x (HP- NS)
              Atau

                 Beban penyusutan = Tarif penyusutan x (HP-NS)

              jumlah angka tahun = n(n +1) / 2

Keterangan :
Angka tahun dibalik = urutan angka terbesar ke terkecil (4,3,2,1)
Jumlah angka tahun = 4+3+2+1


      Contoh soal :
Jika pemakian tepat 1 tahun

Pada 1 januari 2019 perusahaan membeli kendaraan Rp. 75.000.000 dengan taksiran umur ekonomis 5 tahun dan nilai sisa Rp.15.000.000
Hitung beban penyusutan per tahun!

JAT= 5+4+3+2+1 =15
HP-NS= 75.000-15.000 = 60.000



Cara :
tahun
b.penyusutan
Akum.peny
Nilai buku

2019
-
-
75.000
5/15 x 60.000= 20.000
2020
20.000
20.000
55.000
4/15 x 60.000= 16.000
2021
16.000
36.000
39.000
3/15 x 60.000=12.000
2022
12.000
48.000
27.000
2/15 x 60.000= 8.000
2023
8.000
56.000
19.000
1/15 x 60.000= 4.000
2024
4.000
60.000
15.000

Jika pemakian kurang 1 tahun

Pada 1 april 2019 perusahaan membeli kendaraan Rp. 75.000.000 dengan taksiran umur ekonomis 5 tahun dan nilai sisa Rp.15.000.000
Hitung beban penyusutan per tahun!

JAT= 5+4+3+2+1 =15
HP-NS= 75.000-15.000 = 60.000



Cara :
tahun
b.penyusutan
Akum.peny
Nilai buku

2019
-
-
75.000
9/12 x 5/15 x 60.000= 15.000

2020
15.000
15.000
60.000
3/12 x 5/15 x 60.000= 5.000
9/12 x 4/15 x 60.000= 12.000

2021
17.000
32.000
43.000
3/12 x 4/15 x 60.000= 4.000
9/12 x 3/15 x 60.000= 9.000

2022
13.000
45.000
30.000
3/12 x 3/15 x 60.000= 3.000
9/12 x 2/15 x 60.000= 6.000

2023
9.000
54.000
21.000
3/12 x 2/15 x 60.000= 2.000
9/12 x 1/15 x 60.000= 3.000

2024
5.000
59.000
16.000
3/12 x 1/15 x 60.000= 1.000

2025
1.000
60.000
15.000


3. Metode Saldo Menurun (double deelining balance method)
Alokasi semakin tahun semakin kecil adapun perhitungannya :
Tariff saldo menurun = (100/n) x 2
Beban penyusutan = T x nilai buku awal periode
Beban penyusutan = T x (HP- Akumulasi Penyusutan)
Keterangan :
T= tarif penyusutan (dalam Persen)
Nilai buku = harga perolehan- akumulasi penyusutan

Contoh soal :
Sebuah mesin dioperasikan tanggal 1 okyober 2000. Mesin diperoleh dengan harga RP.100.000.000 dengan taksiran umur ekonomis 5 tahun. Maka besar penyusutan ?
Jawab :
T= (100/5) x 2 = 40%


4.       Metode satuan produksi

Taksiran manfaat aktiva tetap dinyatakan dengan factor penggunaa atau kapasitas produksi yang dihasilkan

Penyusutan per unit = (HP - NS)/ n
Beban penyusutan = penyusutan per unit x jumlah produksi

Contoh soal :
Harga perolehan mesin RP 130.000.000. mesin ditaksir dapat dioperasikan untuk menghasilkan 400.000 unit produksi. Taksiran residu Rp.10.000.000. produksi actual pada tahun 2019 sebanyak 38.000 unit  dan 2020 sebanyak 42.000  unit.

Jawab :
Penyusutan per unit= (Rp. 130.000 – Rp.10.000)/ 400.000 = Rp. 300
Beban penyusutan :
2019 = 38.000 x Rp.300 = Rp. 11.400.000
2020 = 42.000 x Rp.300 = Rp. 12.600.000

Jurnal penyesuaiannya :
2019  beban penyusutan mesin                                         Rp. 11.400.000
                                        Akum.penyusutan mesin                           Rp. 11.400.000

2020  beban penyusutan mesin                                         Rp. 12.600.000
                                        Akum.penyusutan mesin                           Rp. 12.600.000

5.       Metode jam kerja

Beban penyusutan = jam kerja yang dicapai x tariff penyustan tiap jam kerja
Tariff penyusutan jam kerja = (HP – NS)/ n

Contoh soal :

Sebuah mesin RP. 200.000.000 dan dapat dioperasikan selama 80.000 jam dengan nilai residu Rp. 20.000.000. produksi actual pada tahun 2002 dan 2003 masing-masing sebanyak 7.200 dan 7.600. hitunglah beban penyusutan!

Jawab :
Tariff penyusutan : (Rp. 200.000 – Rp. 20.000)/ 80 = Rp. 2.250
Beban penyusutan :
2002 => 2.250 x 7.200 = 16.200.000
2003 => 2.250 x 7.600 = 17.100.000

6.       Metode tarif kelompok

Merupakan penyusutan yang ditetapkan seluruh kelompok aktiva tetap berdasarkan satu tariff. Yang diperoleh dengan :
a.       Menghitung penyusutan tahunan setiap aktiva tetap
b.      Menghitung setiap kelompok aktiva tetap setahun
c.       Membagi jumlah penyusutan dengan jumlah harga perolehan.


Berdasarkan metode yang disebutkan. Untuk kepentingan pajak hanya digunakan dua metode yaitu metode garis lurus dan saldo menurun. Untuk menghitung besarnya penyusutan aktiva berwujud dan pengelompokan aktiva berwujud diatur dalam Pasal 11 ayaut 6 yaitu :



Comments